Cuma mau numpahin pikiran aja si...
Ide ini dapet dari obrolan iseng sama temen yang kuliahnya di Sastra Indonesia. Dari obrolan iseng itu, akhirnya jadi kepikiran & penasaran buat nyari tau pengertian & segala hal yang bersangkutan dari huruf sambung walaupun sebenernya ga ada artikel khusus yang mendeskripsikan tentang apa arti, siapa pencetus & mengapa huruf sambung itu terbentuk...
Karena pengertian huruf sambung itu ga ditemukan (ato mungkin nyarinya kurang teliti), maka gw mau coba mendefinisikan huruf sambung itu sendiri versi gw... hehehe...
HURUF SAMBUNG
Pasti dulu sewaktu TK ato SD tahun 90-an, kita pernah diajarin huruf sambung sama guru-guru. Malah ada beberapa sekolah yang mewajibkan siswanya menggunakan huruf sambung di setiap pengerjaan PR, ngerjain soal di buku, nulis di papan tulis, pokoknya di setiap pelajaran berlangsung (termasuk SD gw dulu). Berdasarkan penglihatan visual, huruf sambung itu bisa di definisikan berupa huruf yang bentuknya ga jauh beda dari huruf alfabet umumnya, cuma ada variasi-variasi tertentu dari masing-masing huruf. Kalo terdiri dari satu huruf, huruf sambung itu biasanya ga jauh beda bentuknya sama huruf cetak, tapi kalo membentuk satu kata, antar huruf yang membentuk suatu kata itu menyambung sesuai variasi-variasi yang ada dari tiap huruf (gampangnya, variasi itu kaya ekor di tiap huruf sambung). Oiya, jumlah huruf sambung ini ada 26, sama dengan huruf alfabet yang kita ketahui...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3gXf85eSJZ5Ph1VQi7sLZsyLR2879-pQcfzgyD9bPxyIp6pT4lIvhUbGu8zKk6ST1NswUaCzqsBNQKi-WQ7UooDKcUrFgG_gnyPh1Feyyrhl0BTmVXJNUFkvzihkAtwsjFDUyG9wWhE/s320/Huruf+sambung.jpg)
TK & SD jaman sekarang masih diajarin penulisan huruf sambung juga ga y...??
Dewasa ini, selain dokter yang identik dengan tulisannya yang make huruf sambung (malah cenderung ga kbaca menurut gw), masih ada orang tua-orang tua yang make huruf sambung di setiap penulisan mereka di kehidupan sehari-hari. Sedikit ngbahas soal tulisan dokter yang bentuknya ga karuan (maaf loh dokter-dokter...). Dari yang gw tau, waktu itu penting banget bagi dokter. Dokter harus cepat & tanggap dalam menolong & menangani pasien yang jumlahnya ga sedikit, sedangkan telat sedikit aja dalam menangani pasien bisa berakibat kematian. Jadi, kalo nulis resep, dokter-dokter nulis kata-nya di seret tanpa ngangkat pulpen. Nulis kata loh, bukan nulis huruf!! Itu yang gw tau, dari sumber yang gw lupa siapa orangnya...
Balik lagi tentang fakta huruf sambung...
Dari kenyataan yang di temukan (orang tua & huruf sambungnya), yang jadi pertanyaan, jaman dulu, sewajib itukah kita harus menggunakan huruf sambung di setiap penulisan?? Apa ada hukuman atau sanksi yang dikenakan kalo ada masyarakatnya yang nulis ga pake huruf sambung??? Sampe-sampe orang tua jaman sekarang masih make huruf sambung. Nah, yang bikin bingung lagi, apa si penyebab adanya huruf sambung itu?? Siapa pencetus ato pembuat huruf-huruf berekor itu??
HURUF KANJI
Menurut sejarahnya Kanji adalah huruf yang berasal dari Cina, masuk ke Jepang sekitar abad ke 4-5, berjumlah kira-kira 50.000 huruf, kemudian dari beberapa kanji dikembangkan menjadi huruf hiragana dan katakana (Takebe, 1993).
Kanji adalah salah satu jenis huruf yang dipergunakan dalam bahasa Jepang dan mempunyai ciri tersendiri terutama dalam cara baca dan cara penulisannya, oleh karena itu, kanji sering disebut sebagai huruf yang sangat rumit dan sukar untuk dipelajari namun demikian kanji merupakan salah satu huruf yang sangat penting dalam bahasa Jepang karena setiap huruf menyatakan arti.
Di dalam bahasa Jepang kaya sekali akan kosa kata yang memiliki ucapan yang sama, tetapi dengan adanya kanji maka kesalahan pahaman pengertian dapat dihindari.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKX5cKL0knDxZt_KlVN58LQxm1kGymrynyu9VrBfCjlK1_q2h9Bv80AyKs9lmY_6LNwifWmhNJilTc8jyINc_GQLjJGZ6ME_SKEHlwF8sZhLQAUgucXt4U8MRdPwq1blnUtbUYrb_4jeA/s320/kanji+2.jpg)
Kana
Kana adalah salah satu jenis huruf yang digunakan bersama-sama dengan kanji, di dalam Kana mencakup 2 macam huruf yaitu hiragana dan katakana, kedua macam huruf tersebut memiliki fungsi yang berbeda dalam penggunaannya.
Hiragana
Huruf hiragana melambangkan suku kata tunggal, dan digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari Jepang asli.
Huruf Hiragana terbentuk dari modifikasi dan penyederhanaan kanji, sehingga huruf hiragana coretannya melengkung dan tidak bersudut tajam, sehubungan dengan hal tersebut Takebe (1988) menyebutkan bahwa huruf hiragana digunakan mulai jaman Edo, yang pada awal mulanya digunakan oleh kaum wanita sehingga hiragana dikenal dengan huruf wanita, dalam bahasa Jepang disebut onnade.
Katakana
Huruf katakana sama seperti huruf Hiragana yaitu melambangkan suku kata tunggal, tetapi mempunyai fungsi yang berbeda dengan huruf hiragana. Huruf Katakana selain digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing, juga digunakan untuk penekanan suatu kata yang berasal dari Jepang asli.
Huruf Katakana juga terbentuk dari modifikasi kanji dengan cara mengambil salah satu bagian kanji,sehingga di dalam huruf katakana kita tidak akan menemukan coretannya yang melengkung seperti hiragana, katakana bentuk hurufnya terkesan kaku, karena setiap coretannya bersudut tajam sehingga katakana disebut sebagai huruf laki-laki.
Kanji, Hiragana dan Katakana adalah salah satu karakteristik dari 5 karakteristik yang ada di dalam bahasa Jepang, karakteristik ini sangat penting dan menarik dalam bahasa Jepang terutama dalam ragam tulis, karena dalam tulisan- tulisan berbahasa Jepang semuanya menggunakan 3 jenis huruf secara bersamaan dan sesuai dengan fungsinya masing-masing, ketiga macam huruf tersebut dalam bahasa Jepang disebut Hyooki.
Antara huruf sambung dan huruf Kanji
Bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia ataupun bahasa asing lainnya dalam sistem penulisannya. Bahasa Jepang tidak menggunakan huruf alfabet tetapi menggunakan huruf tersendiri dalam sistem penulisannya, huruf-huruf tersebut disebut hyoki. Hyoki terdiri dari 3 jenis huruf, ketiga jenis huruf tersebut adalah Kanji, Hiragana dan Katakana. Masing-masing jenis huruf tersebut memiliki fungsinya yang berbeda-beda.
Orang-orang Jepang beranggapan kalo huruf Kanji ini sulit di mengerti karena setiap huruf menyatakan arti. Tapi sejarah, tujuan, fungsi, pembagian kedalam kelompok-kelompok huruf (hiragana dan katagana) itu jelas.
Nah, sekarang kalo huruf sambung...
Tidak sulit di mengerti karena memang pada dasarnya huruf sambung ini sama dengan alfabet pada umumnya, pembedanya cuma adanya variasi atau hiasan yang berbeda & ada di setiap huruf. Disebut huruf sambung, kata sambung atau kalimat sambung karena memang huruf-huruf yang membentuk suatu kata atau kalimat menyambung satu sama lain. Sedangkan sejarah terciptanya, tujuan dibuat dan fungsi huruf sambung itu sendiri belum jelas...
Buat gw, udah cukup dengan adanya huruf jawa di Indonesia atau sansekerta di jaman sejarah dulu. Karena keberadaan huruf jawa dan sansekerta itu punya nilai budaya & sejarah yang tinggi. Sedangkan segala aspek yang menyangkut tentang huruf sambung itu belum jelas. Menurut gw, sarkasme-nya adalah huruf sambung itu karangan yang mengada-ada, "kreatifitas" yang tidak tepat guna dan peniru buat huruf-huruf yang ada di negara lain. Seolah ga mau kalah sama negara lain yang punya huruf masing-masing yang jadi ciri khas negara tersebut. Maka terciptalah deretan huruf-huruf unik yang lebih mirip cabe merah keriting itu...
Tapi gw coba berpikir dari sisi lain...
Mungkin dengan huruf sambung bisa membuat tulisan menjadi lebih bagus dan rapi, walaupun sebenernya banyak tulisan yang bukan huruf sambung yang jauh bisa lebih bagus dan rapi daripada hurus sambung tersebut...
Mungkin dengan huruf sambung bisa menyatakan kesopanan. Sopan...??? Kalimat-kalimat yang dibentuk dari huruf sambung itu untuk DIBACA. Pembacaan itu hubungannya dengan volume vokal dan pemberitaan kepada orang lain. Dimana letak kesopanannya??? Kesopanan dalam membaca bisa diukur dari intonasi, bukan tulisan. Kalo tulisan bisa dijadikan parameter tentang kesopanan, harusnya tugu-tugu pengesahan sebuah gedung itu dihancurkan. Karena selain tidak menggunakan huruf sambung, pemerintah-lah yang membaca dan terlebih menanda-tangani tugu-tugu pengesahan tersebut...
Tapi banyak orang tua-orang tua jaman sekarang bahkan professor yang masih make huruf sambung kalo nulis!!! Itu bener, gw juga ga mengejek orang tua-orang tua, professor atau siapapun. Tapi perbandingannya, kita dengan orang tua bahkan professor itu hidup beda jaman & beda generasi men...!!! Lebih tepatnya, "datang dan pergi..."
.............................................................
Itu teori ngawur ala gw yang muntah dari isi kepala gw yang liar...
Karena sebenernya gw kurang setuju dengan adanya huruf sambung itu sendiri. Udah lama gw ga pernah pake huruf sambung lagi kalo nulis, ga ada hukuman atau sanksi apa-apa tuh!! Malah tulisan gw lebih bagus kalo ga pake huruf sambung...
Rasanya sia-sia dulu diajarin belajar tulisan sambung, ga kepake juga sampe sekarang. Padahal SD itu fondasi kita menentukan minat & cita-cita. Kalo belajar tulisan sambung itu ditiadakan atau paling engga diganti sama hal yang memancing siswa-siswi buat mengutarakan, mengasah dan mencoba jadi apa yang mereka inginkan, mungkin banyak orang sukses sekarang...
Wassalamualaikum...
Oiya, ada yang lupa...
Waktu bikin postingan ini gw dibantu ama narasumber:
(gw ga nyangka, link-nya panjang gitu...!!!)
Wassalamualaikum... (lagi)
No comments:
Post a Comment